MUSIM TANAM PARA PETANI

WAYAN PUTU MAHARDIKA 29 Juni 2018 12:36:57 WITA

Musim hujan sudah tiba saatnya para petani memulai penanaman di ladang atau lahan hutan produksi di daerah Desa Pejarakan. Pengolahan tanah yang sudah dilakukan oleh para petani dari 3 – 4 Bulan sebelumnya / sebelum pasca tanam dimulai. Tanaman yang menjadi komoditi utama adalah cabe, jagung, kacang tanah, kacang merah, dan lain-lain. Desa Pejarakan sudah terkenal menjadi penghasil cabe, kacang tanah dan jagung pada musim panen-ya, tidak salah banyak saudagar saudagar yang datang dari luar kabupaten dan luar wilayah yang datang ke Pejarakan untuk mencari cabe, kacang tanah dan jagung pada musim panen-nya untuk di jual belikan kembali ke luar daerah bali dan ada juga yang dijual kembali di luar wilayah pejarakan.

Pasca panen yang berbarengan antara petani satu dengan yang lainnya mengakibatkan tidak terlalu mahal-nya panenan cabe, kacang tanah maupun jagung para petani. Karena mata pencaharian masyarakat mayoritas petani maka hal tersebut tetap dilakukan dan dijalani. Penanaman pertanian yang masih tradisional dan masih mengunakan musim hujan saja yang diperkirakan pada bulan Nopember – Desember mengakibatkan panen yang bersamaan. Dari beberapa tahun belakangan banyak petani yang sudah mengeluh tentang harga jual hasil panen yang tidak menentu dan murah kepada para saudagar yang datang ke Desa Pejarakan. Sebagian para petani juga sudah ada yang melakukan penanaman dari sebelum pasca tanam semestinya, para petani tersebut petani yang memiliki modal yang lumayan dengan karena harus mempersiapkan perairan dari sebelumnya, dengan harapan bisa panen lebih awal dan mendapatkan harga panenan yang lebih mahal.

Tidak seimbang-nya antara biaya yang dikeluarkan dari penanaman dan perawatan sampai panen tiba menyebabkan banyak petani yang mengeluh. Mahal-nya pupuk tanaman, pestisida, buruh dan mahal-nya  alat alat pertanian juga membuat para petani mengeluh, disamping itu juga banyaknya penyakit penyakit baru yang muncul di tanaman juga mengakibatkan bingungnya para petani memilih pestisida yang cocok dipergunakan khususnya di tanaman cabe. Cabe adalah merupakan tanaman yang usahakan mendapatkan hasil maksimal karena tanaman cabe lah yang menjadi tanaman pokok di ladang yang diupayakan oleh para petani mendapatkan hasil panen yang maksimal sedangkan tanaman yang lain seperti kacang tanah, jagung dan kacang merah hanya menjadi tanaman tumpang sari, yang hasilnya bisa dinikmati duluan dan hasilnya juga dapat dipergunakan untuk perawatan tanaman pokok yaitu cabe.

Tahun tahun sebelumnya para petani Desa Pejarakan menghasilkan kurang lebih sekitar 10 ton cabe merah / harinya dan cabe cabe itu dijual untuk wilayah pulau Bali dan luar wilayah pulau Bali, seperti jawa, Lombok, Jakarta dan lain lain. Cabe tidak dapat disimpan terlalu lama dan harus sesegera mungkin untuk dijual yang mengakibatkan para petani selalu menyetujui harga yang diberikan oleh saudagar saudagar yang datang ke Desa Pejarakan dan saudagar saudagar yang ada dari Desa Pejarakan sendiri. Banyak petani yang mengeluh kenapa pemerintah tidak membuat pabrik khusus untuk pengolahan cabe di daerah Desa Pejarakan karena mungkin pandangan mereka apabila ada pabrik khusus pengolahan cabe di Desa akan membuat harga cabe stabil di pasaran dan secara tidak langsung akan membuat para petani menikmati hasil panenan yang memuaskan.

Komentar atas MUSIM TANAM PARA PETANI

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Pejarakan

tampilkan dalam peta lebih besar