Desa Pejarakan

SAPUH LEGER terdiri dari 2 kata yakni SAPUH dan LEGER, Kata SAPUH memiliki makna sebagai alat untuk membersihkan, sedangkan LEGER/LEGET memiliki arti kotor jadi SAPUH LEGER berarti Pembersihan terhadap seseorang khusus anak yang lahir Bertepatan pada WUKU WAYANG.

 

Tujuan pelaksanaan kegiatan Karya Agung Upacara Mebayuh Oton Sapu Leger adalah salah satu upacara Manusia Yadnya yang bertujuan untuk MENETRALISIR MANUSIA dari belenggu SAD RIPU atau sifat-sifat KERAKSASAAN yang dibawa sejak lahir dengan upaya memusnahkan KARAKTER BURUK yang melekat pada diri manusia yang lahir pada hari Minggu sampai dengan hari Sabtu yang bertepatan dengan WUKU WAYANG.

 

MEBAYUH biasanya dilakukan oleh seseorang untuk membayar HUTANG KARMA dan Bayuh Oton biasanya dilaksanakan tepat pada hari kelahiran YAJAMANA berdasarkan Wuku dan Wewaraan kemudian dengan UPAKARA yang berbeda sehingga akan ada perbedaan tempat dan pelaksanaannya yang dilaksanakan pertama kali dengan istilah RUWATAN/PEMBERSIHAN sebagai RITUAL PENYUCIAN untuk melepaskan KUTUKAN yang membawa SIAL atau MEMBAHAYAKAN bagi diri manusia itu sendiri.

 

Upacara ini diprakarsai dengan tujuan dapat membantu meringankan beban biaya Umat Hindu Sedharma terutama Krama Umat di Desa Pejarakan dan dapat pula diikuti dari Krama Umat Desa sekitarnya masing-masing PEMILET dikenakan Dana Punia per orang sebesar Rp 2.000.000,- ( Dua Juta Rupiah ) guna mempermudah dan dapat memperlancar prosesi Upacara dimaksud termasuk PAGELARAN WAYANG dan TOPENG SIDA KARYA yang dilaksanakan di Griya Agung Bhuana Kerthi oleh Persatuan Yayasan Aura Pelangi Bali ( YAPB ) bersama Pasraman Genta Sidhi Mukti Desa Pejarakan mulai hari Minggu tanggal 12 Januari 2025 hingga Pucak Acaranya.pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2025 pukul 10.00 Wita yang bertepatan dengan HARI TUMPEK WAYANG dipuput Ida Pandita Mpu Sri Rastra Dirga Sidhi Adhyaksa.